30.8.12

Saranghae, My Noona Chapter 2




Title                 : Saranghae, My Noona
Main Cast        : Choi Sooyoung
                          Kim Jong In a.ka Kai
Supprot Cast   : Cho Kyuhyun
Genre              : Romance.
Author             : KimKkamjjong


*Sooyoung*
Hari ini mungkin aku akan mengingkari janjiku dengan Kai. Aku tak bisa datang untuk latihan bersamanya hari ini. Kyuhyun mengajakku keluar pagi ini aku tak tau apa yang dipikirkan oleh Kyu. Aku lebih memilih keluar dengan Kyu sahabatku daripada terus-terusan tegang dekat dengan Kai.
“Hari kau mau makan apa Soo?” Tanya Kyuhyun pada Sooyoung yang sedang asyik dengan aplikasi di Smartphone nya.
“Umm..terserah saja Kyu..”
“Baiklah. Bagaimana kalau kita makan ramen saja?”
“Ne..”
“Kyuhyun memang paling baik kalo dalam urusan makan.aku suka dia(karena makanan)”
“Ahjussi, aku pesan Ramen 2 ya?”
“Ne,..ditunggu ya..”
“Ne..”
Sooyoung mengedarkan pandangannya ke sekitar kedai ramen tersebut. Sesekali Ia juga memainkan jari-jarinya yang diketuk-ketuk pelan ke meja. Tiba-tiba Ia merasa ingin buang hajat.
“Kyu, aku ke kamar mandi dulu ya.,,jangan makan jatahku ya?”
“Hhaha..tentu saja..”
Sooyoung setengah berlari menuju kamar mandi, takutnya kelepasan.
Baby don’t cry tonight
    Eodumi geodhigo namyeon
    Baby don’t cry tonight

Terdengar suara nada dering dari ponsel Soo. Kyuhyun segera mengambil ponsel tersebut, dan tersenyum evil ketika melihat nama yang tertera pada layar ponsel Soo.
“Ne,Yeobseoyo..”
“….”
“Kai? Kau masih disana?”
Tutt…Tutt…
Kyuhyun kembali menyeringai kuda ketika tiba-tiba Kai memutuskan teleponnya.
“Hhh…Done!”
“Bagaimana Kyu? Mana ramen nya?” Tanya Sooyoung yang baru saja melepas hajatnya.
“kau harus sabar sedikit Soo..”

            *Kai*
Tubuhku bergetar ketika mendengar suara itu. Suara yang sangat menakutkan bagiku, karena Suara itu terdengar dari ponsel Noona ku. Apa yang terjadi ini, kemana Sooyoung? Kenapa malah Kyuhyun hyung yang mengangkat panggilanku tadi? Sedang apa mereka?
Ah..aku tak mampu mengatakan apa yang aku rasakan sekarang. Aku segera mengencangkan tali sepatuku dan segera bergegas keluar. Entah aku akan kemana… dan sepertinya aku tau kau ada dimana Noona.

*Sooyoung*
OMONA! Kyuhyun sahabatku memintaku untuk menjadi yeojachingunya. Aiissshh.. Ottokae? Apa aku harus menolaknya karena aku hanya mencintai Kai? Tapi tidak! Aku tak tega berbuat seperti itu pada Kyu. Dia sudah terlalu baik kepadaku selama ini. Tapi, aku juga tak bisa membohongi perasaanku. Ottokae?

“Jinnjayo Kyu? Kau tak menyesal menyukai ku?” Tanya ku ragu-ragu pada Kyuhyun.
“Ne, aku sudah mengenalmu sangat lama, aku telah jatuh cinta padamu Soo. Apakah kau mau jadi yeojachinguku?”
Aku Terdiam. Aku mengetuk-ngetukkan jari-jari ku pada meja. Memandang sekitar kedai dengan tatapan bingung. Dan, siapa itu? Sepertinya aku mengenalnya.. tapi tidak mungkin. Mana mungkin Kai kemari. Aku segera berpaling dari namja yang kucurigai itu Kai.
“Soo?”
“Mmm..baiklah.” kataku pelan lalu menghela nafas.
“Gumawo Soo..” Ucap Kyuhyun yang lantas memelukku erat sekali. Namun aku tak dapat merasakan kehangatan pelukan dari Kyuhyun. Entahlah, apa yang aku katakan tadi benar atau salah. Aku bingung. Yang penting aku tak menyakiti hati sahabatku ini.

*Kai*
Dia sempat melihat kearah ku. Tapi? Kenapa ia malah berpaling lagi. Kau jahat Soo. Dan, ya dugaanku benar..dengan sukses Kyuhyun telah merebut Sooyoung dariku. Koreksi, maksudku telah memiliki Sooyoung. Aku melihat dari kejauhan mereka berpelukan erat sekali. Disini aku bisa merasakan Kyuhyun sangat menikmati pelukan itu, tapi bagaimana dengan Sooyoung? Ah…tentu saja, aku tak dapat melihat rona bahagia dari gadis itu.. kenapa kau membohongi dirimu sendiri Soo?

Kulangkahkan kakiku menjauh dari tempatku berdiri tadi. Dengan malas-malasan. Tanpa memperhatikan jalan dengan sepenuhnya aku terus berjalan, menuju Rumahku. Aku lelah, sangat lelah..jadi kuputuskan unutk pulang saja. Mandi, makan dan tidur melupakan apa yang telah terjadi tadi.

~KIMKKAMJJONG~

*Sooyoung*
Hari ini aku tak boleh gagal lagi. Aku harus datang ke tempat latihan. Apapun yang terjadi aku harus tetap datang kesana. Kemarin aku sudah mengingkari janjiku dengan Kai. Ah..bagaimana kalau dia marah?
Akhirnya sampai juga. Ada yang aneh, biasanya Kai sudah datang ketika waktu menunjukkan pukul 8. Tapi kenapa aku tak bisa mendengar decitan sepetu namja itu. Benarkah Kai marah karena aku mengingkari janjiku?

Sooyoung terus saja melempar pandangannya dari balik jendela di ruangan latihan itu. Berharap Kai akan datang walau terlambat. Waktu terus bergulir, dan sekarang menunjukkan pukul 11. Sooyoung tampak begitu resah. Berulang kali Ia melihat ke arah jam tangannya. Ia juga sesekali menggerakkan badannya untuk menari, karena sudah lama tak menari. Tapi tak lama kemudian Ia berhenti, Sooyoung tak kuasa harus menari sendirian tanpa Kai.
Kerinduan. Entah kenapa, itulah yang dirasakan Sooyoung saat ini. Ia juga begitu kesepian tanpa kehadiran Kai. Kai kau kemana? Pertanyaan itulah yang terus ditanyakannya dalam hati. Berjam-jam sudah Sooyoung berada di ruang latihan itu. Ia tetap yakin kalau Kai akan datang kesana.

Sinar matahari mulai meredup. Hari sudah mulai malam, Sooyoung masih tetap bertahan disana. Ia tak peduli, apapun yang akan terjadi padanya. Ia tetap yakin kalau Kai pasti akan datang.
*Kai*
Dari pagi hingga malam, tak ada yang bisa kulakukan lagi. Kalaupun ada, aku tak bisa melakukannya. Tenaga, pikiran ku seolah terkuras. Diriku masih lelah, sangat-sangat lelah.aku tak tau harus bagaimana, apa aku harus menemui Soo? Ah, tidak. Karena Ia pasti sedang bersama Kyuhyun. Aku muak melihat mereka berdua.

Ku sandarkan punggungku ini ke dinding warna biru di kamarku. Kugerakkan tanganku untuk memegang dadaku yang sesak ini. Memang aku tak tak mengidap penyakit sesak nafas, tapi kenapa dada ini terasa sesak dan sakit sekali. Apa yang terjadi padaku? Sebegitu besarkah, pengaruh Sooyoung pada hidupku ini. Ya, kau memang malang Kai… Sooyoung sangat berpengaruh padamu bahkan pada kesehatanmu, tapi walaupun kau mati.. tak ada pengaruhnya bagi Soo. Aku yakin dia pasti akan tetap menjalani hidupnya dengan Kyuhyun.
Baby don’t cry tonight
    Eodumi geodhigo namyeon
   Baby don’t cry tonight.

Ah, ada apa lagi ini, apakah Soo menelponku? Segera kuraih ponsel ku yang berbunyi itu.
“Yeobseyo, Kai-ssi..apakah Sooyoung sedang bersamamu?” mwo? Kenapa Eomma Soo menanyakan ini padaku?
“Mwo? Aku tidak melihat Soo hari ini ahjumma. Karena aku hanya di rumah pagi tadi.”
“aisshh…lalu kemana anak itu,..aku sangat khawatir padanya”
“Ahjumma, kenapa tak menanyakannya pada Kyuhyun-ssi?”
“Ah..benar juga. Gamsahamnida Kai-ssi..”
“ne..nado.”
Apa-apaan ini. Soo tidak ada dirumah? Lalu kemana dia?. Apakah Ia sedang bersama Kyuhyun. Ahh…mengapa perasaanku jadi tak karuan begini?
Malam ini sangat dingin. Kuraih sweater warna hitamku yang tergantung di balik pintu. Aku segera bergegas mencari Soo. Walau aku marah padanya, tapi aku khawatir dan merasa harus bertanggung jawab.

~KIMKKAMJJONG~


Kulihat Sooyoung sedang meringkuk di dekat jendela ruang latihan itu. Aku tak menyangka Sooyoung kalau Sooyoung menungguku datang kesini hingga selarut ini.
“Noona?”
“Kai-ah! Akhirnya kau datang juga.. aku telah lama menunggumu disini Babo!”
“Seharusnya kau tau, aku tak mungkin datang lagi kesini.” Ucap Kai sambil membuang muka.
“Mwo?Waeyo?”
“hah.kau masih Tanya. Ini semua karna kau, aku sudah tak punya teman lagi untuk latihan disini. Jadi unuk apa aku kemari lagi.”
“Lalu, aku?”
“Bukankah kau akn semakin sibuk bersama Kyuhyun?”
“Kau? Melihatnya..?”
“ne..”
“Mianhe Kai-ah. Aku terpaksa.”
“Terpaksa? Lalu untuk apa kau berpacaran dengannya? Kenapa kau membohongi dirimu sendiri? Aku tau kau tidak mencintainya, iya kan?”
“Kai-ah…aku tak tega menolaknya.. dia pasti akan sedih jika aku melakukannya..”
“Soo, kau harus tau..jika dia benar-benar mencintaimu..dia pasti akan bahagia kalau melihatmu bahagia, walau dia merasakan sakit…”
“aku tau itu, tapi aku tak sanggup Kai. Akku…..”
Wajah Kai mendekat, terus mendekat sebelum Sooyoung melanjutkan kalimatnya.
~Chu~
Mereka berciuman cukup lama. Terlihat bagaimana Sooyoung begitu menikmatinya. Begitu juga dengan Kai.
“Kai-ah..” lirih Sooyoung sambil menjauhkan wajahnya dari Kai.
“Kenapa kau melakukannya?” lanjut Sooyoung.
“Saranghae, My Noona. Aku mencintaimu.. walau kita berbeda. Tak masalah bagiku.” Ucap Kai mantap.
“tapi, bagaimana kau bisa mencintaiku? Aku terlalu jahat padamu.. ma’afkan aku Kai.” Kata Sooyoung yang tak kuasa lagi menahan air matanya.
Sreet..Kai mengusap air mata Sooyoung pelan.
“Kau, jangan menangis lagi Noona..” ujar Kai lirih tepat disamping telinga Sooyoung.
“hiks..hiks..”
“Sooyoung-ah. Hentikan tangisanmu itu, kau tak perlu menangis Soo..” tenang Kai sambil memeluk yeoja yang ada di depannya itu.
“Aku sangat nyaman, kau memelukku seperti ini Kai.” Ucap Sooyoung dalam hatinya.
“Ne..” ucap Sooyoung lalu duduk menyandar di dinding diikuti oleh Kai.
“Kai-ya, apa eomma ku mencariku?” Tanya Sooyoung yang terlihat mengantuk itu..
“Ya! Tentu saja Noona. Dia sangat khawatir padamu.”
“ahh..kupikir eomma tak peduli lagi padaku..” kata Sooyoung pelan yang tanpa sadar kepalanya menyandar pada bahu Kai.
“kau ini bagaimana, dia itu eomma mu. Pasti dia sangat menyanyangimu Soo..”
*Hening* sangat hening hanya terdengar suara ranting pohon yang bergesekan.
“Soo..” panggil Kai pelan.
Kai menoleh ke arah Sooyoung dan tersenyum tipis saat tau Noonanya itu telah terlelap.

“Yeobseyo. Mwoya?”
“Yeobseyo Kai-ah. Apa kau tau dimana Soo?”
“Kalau kau namjachingunya, kau pasti tau dia ada dimana” jawab Kai ketus.
“Tapi, aku benar-benar tak tau dia ada dimana. Katakana padaku Kai, kumohon.”
“Apa, aku harus melakukannya.?”
“Kumohon Kai”
Akhirnya Kai mengatkan dimana Sooyoung berada. Sebenarnya Ia ingin mengantar Soo pulang, tapi ya sudahlah. Ia sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa bagi Soo, jadi Kai menyerahkan (?) Sooyoung pada Kyuhyun.

“gumawo Kai-ah, kau telah menemukan Soo”
“Kau tak perlu berterima kasih.” Ujar Kai ketus dan segera menyingkir dari tempat itu.


“Gumawo, Kyuhyun-ssi. Kau telah mengantar putriku dengan selamat.” Ucap Eomma Sooyoung.
“Ne..aku pulang dulu ya Ahjumma. Annyeong.”

~wKIMKKAMJJONGw~

2 hari berlalu normal seperti biasanya, seperti keadaan sebelum Kai tau bahwa Sooyoung telah menjadi milik Kyuhyun. Namu, setiap Sooyoung pulang dari latihan bersama Kai, Kyuhyun selalu siap setia mengantar Sooyoung pulang. Hal itu tentu saja membuat Kai geregetan.

“waaa…begitu banyak makanan disini, ada apa eomma tidak biasanya seperti ini?” Tanya Sooyoung sembil memandangi makanan yang tertata rapi di meja makan.
“ah..kau ini, duduklah Soo..eomma dan appa perlu berbicara denganmu..” kata Eomma.
“perasaanku tidak enak, pasti ada sesuatu yang diminta eomma dan appa” batin Sooyoung.

“ne..” kata Sooyoung mengangguk.
“Sooyoung, kami pikir kau sudah dewasa..dan kau mungkin sudah mempunyai namjachingu. Kyuhyun kan?.”
“mm..” Sooyoung hanya mengangguk tak mantap.
“Lalu?” Lanjut Sooyoung singkat.
“Kami, eomma dan appa ingin kau segera menikah dengan Kyuhyun..” kata eomma malu-malu (?)
“MWO?! MENIKAH?!” Teriak Sooyoung tak percaya.

“ne..kami pikir Kyuhyun yang terbaik bagimu. Kau kan tak mudah menerima namja yang ingin jadi namjachingumu, tapi kau telah memilih Kyuhyun. Jadi mungkin itu yang terbaik bagimu..” tambah Appa Sooyoung.
“hahh..masih mungkin kan?” jawab Sooyoung ketus.
“Aku tak mau menikah dengannya!” Teriak Sooyoung dengan emosi.
“Sooyoung-ah! Kau tak boleh seperti itu, eomma dan appa banyak dibantu oleh keluarga mereka, jadi kini saatnya kita balas budi! Kau tak bisa menolaknya lagi Sooyoung..” kata eomma.
“Apakah aku hanya untuk ajang balas budi saja? Apa eomma dan appa tak meimkirkan perasaanku?” ujar Sooyoung dengan wajah mendung.
“Sooyoung-ah, ini demi kebaikanmu..” tukas appa.
“Tapi aku tak bahagia bersamanya appa..”
“Taka da alasan lagi Soo.. 2 hari lagi kau akan menjadi nyonya Cho. Kau tak perlu repot lagi, pakaian, makanan dan tempat sudah disiapkan oleh keluarga Cho…”
“Eomma jahat!” teriak Sooyoung lalu pergi meninggalkan meja makan.

*Sooyoung*
Hiks..hiks…hiks..
Aku hanya mencintai Kai. Kenapa semuanya jadi begini. Aku frustasi! Haruskah aku menemui Kai. Segera kubuka jendela kamarku, dan aku segera keluar dari rumah. Dengan cepat aku berlari meninggalkan rumah. Saat ini aku hanya butuh kau Kai.

“Annyeong, ahjumma..apa Kai ada dirumah?” tanyaku pada eomma Kai.
“waa..Sooyoung-ssi, kau rupanya. Sebentar biar aku panggilkan dia dulu.. ayo silahkan masuk.. diluar sangat dingin.” Ucap eomma Kai yang tampak begitu lembut.

“Soo?”

~KIMKKAMJJONG~

Gimana? Kurang menarik? Jelek? Atau apa? Ma’af adanya ya gini, mau gimana lagi..Coment ya.. ^_^
Tulis dibawah ..
Read More

27.8.12

[PICS] SNSD at SM.ART EXHIBITION









Read More

25.8.12

REVENGE


REVENGE

Main Cast :
·             Kim Jong In a.ka Kai
·             Oh Sehun
·             Choi Jae Rin
·             Kim Chi Ra


*Author*
Pagi itu terlihat ada seorang yeoja yang sedang menyusuri koridor sekolah Kai. Yeoja itu bukan Yeoja yang biasanya dilihat oleh murid-murid yang lain. Nampaknya Ia adalah murid baru disana.
Ia menatap setiap sudut ruangan disana dengan seksama (?). sedangkan Chi Ra memulai paginya dengan buku tebal di tangannya dan tas warna pink kesayangannya. Ia juga menyusuri koridor sambil membetulkan kacamatnya.

*Sehun*
Hari ini ada yang berbeda. Aku bertemu yeoja cantik yang ternyata dia adalah siswi baru disini. Yah, semoga saja dia sekelas denganku. Dan aku yakin jika aku menembaknya, dia tak akan mungkin menolak namja ganteng nan kece sepertiku ini. Apalagi aku adalah Ulzzang. Oh… Oh apa ya..? Oh Sehun kau memang beruntung.

*Kai*
Hmm…aku suka gayanya. Kata Kai sambil melemparkan senyum tipis di wajah yang Ganteng bin Kerennya.

“Ya! Sehun-ah! Ireona!!!” Kaget Kai yang sedang melihat Sehun melamun.
“Ya! Kai-ah!! Kau ini mengagetkan ku saja!!”
“salah sendiri melamun.. memangnya apa yang kau lamunkan??” Tanya Kai.
“Mwo?? Kupikir semua namja pasti akan melakukan hal yang sama ketika Ia betemu dengan yeoja cantik sepertinya.” Jawab Sehun sambil melanjutkan perjalanannya(?) menuju kelas yang tadi sempat terhambat(?) gara-gara Yeoja seperti itu.
“ahhh..…..” Kai menghela nafasnya pelan.

“Annyeong haseyo..naneun Choi Jae Rin imnida.. aku pindahan dari Jeongshin Girls High School. Mohon bimbingannya.” Ucap Jae Rin lembut sambil menundukan badannya.
“Geure,..silahkan kau duduk Jae Rin-ah!” Kata Pak Lee.
“Akhirnya..” ucap Kai lirih sambil menarik nafasnya (lagi).
“Mwo? Apa yang kau katakan? Akhirnya apa?” Tanya Sehun curiga.
“An..aniya.. ngg…Akhirnya..apa ya aku juga lupa..ahehehe..” jawab Kai gelagapan.
“Ya! Kau ini memang benar-benar aneh.”

“Annyeong,,,Jae Rin-ssi.” Sapa Sehun apa pada Jae Rin.
“Ne, annyeong..ah, kau ini..mengapa formal sekali..”
“Yah..kurasa aku harus menghormatimu..”
“kenapa begitu, kupikir kita berada di kelas yang sama…”
“Ne,..ah lupakan saja. Oh Sehun. Sehun kau bisa memanggilku seperti itu..” Ucap Sehun sambil mengulurkan tangannya.
“Oh.. Sehun-ah senang bertemu denganmu…”
“Ya..tentu saja. Aku memang orang yang menyenangkan..”
Jae Rin hanya tersenyum hambar mendengar ucapannya.
“YA! SEHUN-AH!!! Ternyata kau disini!! Aku sudah mencarimu kemana-mana tau!” kata Kai menghampiri Sehun yang sedang di taman bersama Jae Rin.
“aigoo….ma’afkan temanku ini ya??”
“mwo? Teman? Yang benar saja Sehun-ah!” Batin Kai dalam hati dan pikirannya(?).
“Ne.. Gwenchana..”
1, 2, 3…5 Detik Kai dan Jae Rin berpandangan. Sehun pun yang merasa Risih segera membuka topic(?).
“Ya..Jae Rin-ah, kenalkan ini temanku, Kai..”
“Ne, Annyeong Naneun, Kim Jong In imnida. Kau bisa memanggilku Kai saja.”
“Oh..nama yang unik. Kai.” Celetuk Jae Rin menyambut uluran tangan Kai sambil tersenyum dan memandangnya seperti tadi.
“Ne, gumawo..” timpal Kai juga sambil tersenyum. Senyuman yang aneh.
“Ya..Kai mianhe aku tidak bisa pulag bersamamu kali ini.” Kata Sehun santai.
“Ya! Sehun-ah! Tapi…”
“Sudahlah..!! aku mau pulang” ucap Sehun sambil menarik tangan Jae Rin menjauh dari Kai.
Jae Rin masih semapt melirik pada Kai. Namun Kai tak membalasnya.
“Sehun-ah, sudah cukup kau menyebutku teman,” Pikir Kai sambil tersenyum sinis.

Saat perjalanan pulang Kai melihat panampakan(?) Chi Ra yang sedang memegangi kotak makannya yang berwarna pink itu. Wajahnya terlihat sedih. Kai pun menghampirinya.
“Ya! Chi Ra-ah! Kau ini kenapa?” Tanya Kai sembari duduk disamping Chi Ra.
“ah..Oppa. Gwenchana. Aku hanya sedang ingin sendirian”
“Ya!, kau ini jangan bohong padaku..”
“Ani..ani…aku ini tidak apa-apa..”
“Kau? Sehun? Bertengkar lagi.?”
“Ani…kita baik-baik saja kok..”
“Kau tidak bisa bohong lagi Chi Ra.”
“Oppa.. sepertinya aku tidak perlu cerita lagi kapadamu. Kupikir kau sudah tau kalau Sehun Oppa tidak pernah manganggapku Yeojachingunya.” Kata Chi Ra pasrah.
“Sehun memang seperti itu. Kau tau, aku juga benci padanya..”
“Mwo? Benci?”
“Anni..ani… maksudku kesal padanya kalau penyakit playboynya kambuh..”
“Oh..” Chi Ra menatap Kai curiga.
“Ya! Kau ini! Kenapa menatapku seperti itu!!” Teriak Kai risih.

Ya, memang Chi Ra adalah Yeojachingu Sehun. Tepatnya sejak 5 bulan lalu. Tapi Sehun enggan mengakuinya di depan umum. ia takut popularitasnya turun. Mereka pun jarang sekali terlihat bersama. Hemm…hubungan macam apa itu.(?)


“Eomma…aku pulang…” Teriak Kai setibanya di rumah. Namun Ia tak menemukan sosok (?) Eomma nya itu.
“Aissshh…pergi kemana Eomma ini,..”
*Kai*
Ngg…kupikir akan lebih baik jika kita tak berkomunikasi dulu. Aku rindu padamu, tapi ini juga demi kita. Ku pikir aku cemburu padamu. Begitu banyak orang yang mencintaimu. Kau bohong! Kau bilang aku tampan, tapi mengapa para yeoja tak ada yang mau denganku..??
**
Kai memutuskan untuk beranjak dari dapur ke Kamarnya. Ia cukup lelah pagi tadi. Entah apa yang dipikirkannya. Tapi nampaknya Ia sedang rindu berat dengan seorang yeoja yang dikenalnya 1 tahun lalu.

“Gumawo-oppa… telah mengantarku pulang hari ini..” Ucap Jae Rin setelah keluar dari mobil sport hitam milik Sehun.
“Ne, Gwenchana..kau tak perlu berterima kasih seperti itu.”

**
Drrrtt…drttt… HP Kai berbunyi. Mengetahui siapa yang meneleponnya wajah Kai berubah menjadi Sangat sumringah.
“Yeobseo”
“Ne, aku tak yakin kau masih ingat padaku….”
“Ya!Oppa! tentu saja aku masih mengingatmu… ngg…bagaimana kabar Ahjumma?”
“ya..tentu saja baik. Karna aku yang menjaganya..”
“Aiggoo….ku pikir itu sudah kewajibanmu. Jadi jangan membanggakannya Oppa..”
“Annii…ani…aku tak membanggakannya..”
“Lalu apa Ahjumma sudah mendapat pekerjaan baru??”
“Syukurlah sudah..”
“Dimana sekarang Ia bekerja??”
“ngg…aku lupa. Nanti saja aku akan kirim alamatnya..”
“Geure…Oppa, sudah malam. Aku ngantukk…Have a nice Dream..”
“Nado..”
Seakan Kai mendapat semangat baru setelah mendapat telepon tadi. Huah….

*Chi Ra*
Yah..aku bahagia sekaligus bingung. Entah apa yang dipikirkan oleh Sehun sehingga Ia mengajakku bertemu di Taman. Apakah Ia akan memutuskanku? Apakah Ia akan marah padaku karna aku bercerita tentang hubungan ini ke Kai? Apakah Ia akan minta ma’af padaku karana tlah menelantarkaku slama ini? Apa? Apa? Aku bingung!
Sesegera mungkin aku menyingkirkan pikiran negative ku tentang Sehun. Please deh, aku tu nggak mau jadi kayak Oppa ku, Chen. Yang selalu berpikiran Negatif. Tapi aku juga tidak mau jadi seperti Lay, Oppa ku yang satunya. yang lemotnya minta ampun. Oh,,, nasib.
Aku segera mencari keberadaan Sehun. And You Know I Got It!

“Oppa!”
“Ne, Chi Ra-ah. Duduklah..”
“Ne,..Oppa. sebenarnya apa maksudmu?”
“Aku hanya ingin…”
“Mwo? Katakan saja Oppa..”
“Aku Hanya ingin kita Putus. Ku pikir aku kasian padamu yang tak pernah aku anggap sebagai Yeoja chinguku. Aku juga minta ma’af telah menyia-nyiakan kau slama ini. ma’afkan aku.”
“OMONA! Mwwo?? Jinnjja? Kau? Tega sekali Oppa..”  kataku sambil menahan air mataku agar tak jatuh sia-sia didepan Namja tengil yang telah melukai hatiku ini.
“Mianhe-Chi Ra-ah..” katanya lagi.
Kau! Oh Sehun! Telah membuatku tersiksa! Kau minta aku untuk menunggumu! Tapi? Hah!!! Dasar!!! Aku berteriak dalam hatiku. Menangisi diriku sendiri yang mendapatkan nasib begitu sial. Sehun! Kau jahat!! Entah apa lagi yang harus kulakukan lagi padamu.
“Sudahlah…aku pulang dulu..” Ucap namja itu sambil meninggalkanku sendirian dengan air mata yang kini sudah jatuh dari mataku yang indah ini.
Aku tak mau bersedih lagi. Aku segera meninggalkan sebidang tanah  penuh bunga itu. Aku muak dengannya! Oh Sehun! Aku muak denganmu. Tapi…. Aku tak bisa membohongi diriu, kalau sebenarnya aku masih mencintaimu.

**
Keesokan paginya Chi Ra masih terngiang kejadian tadi malam. Kali ini Ia berangkat sekolah dengan diantarkan oleh Chen, Oppanya.
“YA! Chi Ra-ah! Kau ini Lama sekali.!!PPPALLI AH!!” Teriak Chen dengan suara melengkingnya itu.
“ne,ne…. kau harus sabar dong Oppa! Aku ini dongsaeng mu… kau harus sabar menghadapiku..”
“Ya! Aku sudah cukup sabar menghadapi Hyung ku yang Lemot itu.”
“ Lay Oppa!!!! ChnmxmgjfkafahmslghfjklaasdH” tiba-tiba Chen membekap mulut dongsaengnya itu dan segera mendorongnya masuk mobil.
“Ya! Chi Ra-ah! Jangan sekali-kali kau ngadu pada Lay Hyung!!!! Ingat itu!!!” Chen memperingatkan Chi Ra.

**
“Selamat pagi oppa…” ucap seorang Yeoja dihadapan Kai.
“Ne,..” Jawab Kai singkat sambil tersenyum padanya.
“kau pintar sekali..” lanjut Kai.
“Tentu saja.” Ucap yeoja itu sambil membetulkan letak kacamatanya.
“Nanti kita bertemu setelah pulang sekolah..di tempat biasa” ucap Kai tepat disamping telinga Yeoja cantik itu.

**
Kringgg….kring……(masih musim ya, bel kaya’ gitu..)
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Kai segera keluar kelas, dengan sedikit terburu-buru.
“Ya! Kai-ah! Kau mau kemana??” Tanya Chi Ra menghentikan langkah kaki panjang(?) Kai.
“Aku mau pulang..” Jawab Kai sambil terus melangkahkan kakinya.
“Oppa… mianhe..tapi bolehkah aku bercerita dulu padamu..??”
“Mwo?”
“sudahlah. Kau pulang saja… lagi pula ini juga nggak penting..” Ucap Chi Ra pasrah.
“Chi Ra-ah, memangnya kau mau berceria tentang apa?”
“Tentang aku dan Sehun..”
“Ya!Kajja!!” kali ini Kai memutar arah nya dan segera menarik yeoja yang menyukai warna pink itu menjauh dari karamaian.
“Appo..”
“Mianhe..aku sedikit kasar padamu, karena aku sedang buru-buru.”
“Kalau kau sedang buru-buru kenapa kau malah mau medengarkanku??”
“karna itu penting.. tentang Sehun kan? Sehun itu kan temanku” kata Kai sambil menekan nada bicaranya pada kata ‘Temanku’.
“Ne..”
“Jadi??”
“Jadi mulai sekarang aku dan Sehun Oppa sudah putus….”
“Mwwwoo??” Kai kaget mendengar pernyataan Chi Ra.
“benar Oppa… aku sangat sakit hati pada Sehun. Aku membencinya. Tapi entah kenapa aku masih menyukainya…”
“Chi Ra-ah! Kau tlah dipermainkan oleh namja macam dia! Kenapa kau diam saja.??”
“Karna aku mencintainya Oppa..”
“Aissshhhh…. Kau..” Kalimat Kai terputus dan Ia segera pergi dari sana. Mungkin dia telah sadar bahwa Ia ada janji bertemu dengan Yeoja yang tadi.
“Ah! Sepertinya aku terlambat!” umpat Kai sambil berlari menuju subway.

**
“Ah..Oppa…kau baru datang rupanya” ucap Yeoja itu sambil membereskan buku yang di bacanya tadi saat menunggu Kai.
“Mianhe..aku sedikit terlambat..”
“Kau tidak sedikit terlambat. Tapi kau memang terlambat..”
“ahehehehe…” LOL Jonginnnie..
“Jadi kau tadi kemana saja??” 
“Chi Ra, dia mengatakan bahwa dia telah putus dengan Sehun. Bukankah itu hal gila yang dilakukan Sehun?”
“Ne…aku kasian padanya yang slama ini tak dianggap ada oleh Sehun.”
“Lalu??”
“Apakah kau sudah mendapatkannya?” lanjut kai sambil mengeluarkan Handphone dari sakunya.
“Map ini??” Yeoja itu mengeluarkan map berwarna biru yang diinginkan Kai selama ini.
“Ya! Bingo! Benar sekali! Terima kasih!! Kau benar-benar pintar!!”
“itu hal yang gampang jong in..”
“syukurlah..akhirnya aku akan mendapatkan kembali apa yang menjadi hak ku..”
“Ya tentu saja… aku akan selalu membantumu…”
“Gumawo ah…neomu-neomu gumawo…”
“Hehehe… tapi kau yang akan membayar ini kan??”
“apapun!”
“Lalu bagaimana dengan Chi Ra- aku tak akan membiarkan Chi Ra disakiti begitu saja oleh Sehun..”
“Ne… entahlah… kita jalankan next plan kita..”
“Kajja!”

**
*Kai*
Eomma, akhirnya kita akan mendapatkan apa yang telah menjadi hak kita eomma.
Aku beruntung memiliki yeoja sepertinya. Ia begitu mencintai ku dan mendukungku. Dia rela melakukan semua ini hanya demi aku. Kau yeoja yang baik. Kau juga manis. Aku senang mengenalmu.

*Jae Rin*
Hari ini Sehun mengajakku bertemu di sebuah cafĂ©. Entah apa yang akan dia katakana padaku nanti. Aku harus memaksimalkannya. Apapun itu. Aku mendengar kabar bahwa selama ini Sehun berpacaran dengan yeoja yang bernama Chi Ra. Entah apa yang kurasakan. Aku merasa bersalah atas putusnya hubungan mereka. Pasalnya akhir-akhir ini Sehun sering bersamaku jarang sekali bahkan tidak pernah aku melihat keduanya bersama. Ah…aku bingung. Aku harus melakukannya.

**

“Ya! Jae Rin-ah!! Kau sudah sampai ternyata. Kau tampak begitu cantik hari ini”
“oh..jadi kemarin-kemarin aku tak terlihat cantik ya…??”
“ah…ani-a…kau selalu terlihat cantik di hadapanku..”
Dasar Namja gila.
Setelah basa-basi cukup lama akhirnya Sehun mengatakan sesuatu(?).
“ngg…Jae Rin-ah. Ku pikir aku telah jatuh cinta padamu..saranghae Jae Rin-ah.”
“Mmmmwwwwo????” kata Jae Rin sambil membelalakkan matanya.
“Ne, jeongmal..”
“ahh…..” Jae Rin hanya mendesah pelan.
“I Got it!” ucap Jae Rin lirih namun masih dapat didengar oleh Sehun.
“Mwo??”
“Anni..ani…”
“jadi..apakah kau mau menjadi yeoja chinguku??” Tanya Sehun dengan tatapan penuh pengharapan.
“nado saranghae Sehun-ah..”
Sehun tersenyum puas ketika Jae Rin mengatakan hal itu. Kalimat yang singkat namun telah mengubah hidupnya (ceileh..).

**
Kai menghampiri eomma nya yang sedang berada di dapur. Ia juga membawa serta map warna biru yang diberikan oleh seorang yeoja tadi sore.
“Eomma!!!eomma!!” Teriak Kai kegirangan.
“YA! Jong In-ah! Kau ini kenapa?”
“Lihat eomma..” kata Kai sambil memperlihatkan pada eommanya map warna biru itu.
“Jong in-ah. Apa itu…??”
“Iya..ini adalah surat yang asli dari perusahaan itu eomma.”
“Perusahaan..??”
“Ne, perusahaan yang dulu. Seharusnya eomma yang memimpin nya bukannya ahjumma Park Hye Jin. Park Hye Jin telah memalsukan surat ini untuk memiliki perusahaan eomma. Saat itu eomma sedang berada di Jepang, jadi eomma tidak mengetahui apapun. Utusan dari Park Hye Jin telah memberitahu kita berita yang bohong. Mereka bilang perusahaan appanya eomma bangkrut dan harus dijual pada pihak asing. Padahal semua itu bohong! Eomma..telah dibohongi olehnya. Sebenarnya Park Hye Jin telah memasulkan surat ini, dan perusahaan itu diganti namanya agar tak ada yang curiga termasuk eomma. Tapi tidak denganku eomma. Kita harus pergi ke perusahaan itu eomma.” Jelas Kai panjang dan lebar.
“Ne, eomma benar-benar tidak menyangka begitu liciknya Park Hye Jin yang sedari dulu baik kepadaku.” Ucap eomma Kai.
“….”
“tapi siapa yang mengambil surat itu dari Park Hye Jin?” lanjut eomma.
“Sudahlah, nanti akan aku ceritakan..”
“tapi lebih baik eomma saja yang menyelesaikan ini. Kau urus saja yang satunya.”
“Tapi eomma…”
“sudahlah, yeoja itu perlu dibantu..” kata eomma sambil tersenyum pada anak kesayangannya itu.


**
“bagaimana?”
“Perfect!”
Tuuttt… telepon terputus.

**
Pagi ini mata Sehun terbelalak ketika menyaksikan apa yang dilihatnya. Ya, Sehun melihat temannya Kai bersama bahkan bergandengan tangan dengan yeojachingunya Jae Rin. Sehun benar-benar tak habis pikir. Tanpa pikir panjang Sehun segera menghampiri Kai dan Jae Rin.
“YA! KAI-AH!! TEMAN MACAM APA KAU??” Teriak Sehun sambil menatap Kai tajam. Sedangkan Kai terlihat santai dengan perlakuan Sehun itu.
“Jae Rin-ah! Kau ini yeoja chinguku! Kenapa kau bersamanya?”
Jae Rin hanya diam dengan tatapan sinisnya.
“Ya! Oh Sehun ah! Sejak kapan kita berteman?”
“Kai??”
“Iya aku Kai! Kenapa?! Kau itu bukan temanku.. kalau kau temanku kau pasti akan membantu ku untuk mendapatkan hak ku, walau kau yang akan jadi korban! Kau telah memaksa ku untuk melakukan ini Sehun.! Kau berpura-pura tak tau apa-apa! Padahal kau tau segalanya! Begitu teganya kau kepada orang yang sebut ‘teman’ sepertiku ini. Ku pikir jika kau seperti itu, hanya ada satu orang yang menganggapmu teman.” Ucap Kai mengungkapkan segala keluh kesahnya.
“Mwo? Tapi kau telah merebut Jae Rin dari ku. Kau tau kan aku itu mencintainya.”
“Ya. Aku memang tau kau menyukai Jae Rin. Perlu kau tau juga Jae Rin adalah Yeoja chinguku yang telah membantuku selama ini. Ia rela pindah dari Jeongshin demi membantu, dia juga telah berpura-pura baik kepadamu. Dan tentunya dia juga yang telah mengambil map biru itu dari mobilmu. Kau tau? Aku sangat puas Sehun!” Kini Kai dapat tersenyum tipis dan hambar.
Sementara Jae Rin hanya diam sambil memandangi mereka berdua.
“Jae Rin-ah. Kenapa kau lakukan ini padaku?? Kau mau membantu Kai??
“Tentu saja. Dan juga karna aku kasian pada Chi Ra yang kau anggap tak ada itu.” Ucap Jae Rin.
“Sehun, sekarang kau harus mengaku salah. Dan kau harus memulainya dari awal lagi. Kau ingat! Kita bukan teman! Sekarang kau bukan siapa-siapa lagi. Kuharap kau mau kembali pada Chi Ra. Dia masih menunggumu.” Kata Kai sambil melangkah menjauh dari Sehun yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.


**
1 tahun kemudian…..
“Chi Ra-ah!PPALLI-ah!!”                                                
“Tunggu sebentar Oppa…”
“Kau tampak lebih cantik hari ini,..”
“Oppa…gumawo-ah..”
“Ah…pagi ini begitu cerah…”
“tentu saja Oppa..Oppa aku senang kau selalu bersamaku.”
“Chi Ra-ah..akhirnya aku menyadari bahawa kau lah Cintaku… Saranghae Chi Ra-ah..”
Kami terdiam. Tiba-tiba Sehun mendekatkan dirinya padaku…jarak kami semakin dekat… dan aku bisa merasakan Sehun bernafas. Aigoo…kau tampan sekali Sehun. Sehun terus saja mendekat dan wajahku semakin memerah.
Plllettakk…
“Awww…Appo..” Sehun meringis sambil memegangi kepalanya yang baru saja jadi korban jitakanku.
“Ya! Kau ini mau apa?!” Teriakku.

“Kai-ah…kau tau? Aku senang melihat mereka berdua..” Kata Jae Rin dari kejauhan sambil mengamati Sehun dan Chi Ra.
“Ne…my noona… aku juga begitu. Aku sudah memaafkaannya dan sekarang dia temanku.. dan …”
“Mwoo??” Tanya Jae Rin.
“Dan Kau adalah Yeoja chinguku…” Kai tersenyum dan menarik tubuh Jae Rin kepelukannya. Dan keduanya saling tersenyum….



~~~THE END~~~

Thanks.
No Bash!
Silahkan coment, tapi sebelumnya ma'af kalo bahasnya agak aneh dan mbulet...






Read More

Followers

Designed ByBlogger Templates