Penulis : M.Mufti Mubarok
Penerbit : Mumtaz Media, Surabaya
Cetakan : Pertama, 2011
Jumlah Halaman : x + 102 halaman.
Benarlah apabila ada pendapat kalau peradaban berkembang melalui tulisan, bukan karena lisan atau omongan. Buktinya, apabila nenek moyang dulu hanya mengandalkan lisan atau omongan untuk mengembangkan peradabannya lambat laun pasti akan hilang tanpa ada jejak. Ketika nenek moyang dulu meninggalkan tulisan di candi, prasasti atau di daun lontar kita patut bersyukur. Karena dari tulisan-tulisan tersebut yang mudah dijadikan bahan sejarah, bukannya omongan mereka. “Pendek kata, penulis itu menciptakan sejarah” begitulah ungkap penulis utnuk mengungkapkan tentang hal ini. Selanjutnya di buku ini penulis menyajikan berbagai pengalaman untuk membangkitkan keberanian kita untuk menulis.
Saat ini banyak penerbit yang melirik peluang di buku-buku umum. Dan muncullah tren di berbagai penerbit-penerbit besar. Tentu saja kita perlu membedakan mana trend dan mana kecenderungan.
Bagi anda yang ingin menjadi penulis buku best seller ada beberapa jurus jitu yang dikatakan penulis. Jurus-jurus itu dipaparkannya di bab pertama dan bab kedua. “Menulis itu gampang” penulis menekankan bahwa sebenarnya menulis itu gampang. Betapa tidak, setiap manusia dilahirkan dengan bekal setriliun sel neuron. Lalu satu neuron itu terdiri dari seratus miliar sel aktif dan Sembilan ratus miliar sel pendukung. Begitu luar biasanya, apalagi kalau dipakai untuk berkoneksi, satu sel dapat berkoneksi 20.000. wah, kalkulator tak cukup unutk menghitungnya. Dan pada hakekatnya manusia dilahirkan born to be a genius. Dan dengan bekal seperti itu kita dapat menggunakannya untuk menulis. Sekali lagi menulis itu gampang.
Kunci yang pertama untuk menulis adalah membaca. Allah juga telah memerintah kita untuk iqra,iqra,iqra membaca,membaca,membaca. Dan banyak membaca akan mempengaruhi anda untuk menulis. Kita juga harus memotivasi diri kita bahwa sekali lagi, menulis itu mudah, siapa pun dapat menjadi penulis. “Kalau mau menulis, tulis saja, pasti jadi tulisan. Begitu mudahnya” ungkap penulis.
Saat anda menjadi ‘penikmat’ sebuah buku lalu mengatakan “kok sama seperti yang saya pikirkan ya”. Disini anda menurunkan derajat dari penulis menjadi penikmat. Bagaimana tidak, yang anda baca itu sama dengan yang anda pikirkan. Lalu mengapa tak menulisnya saja sebelumnya?.
Di buku ini dituliskan bagaimana tahap-tahap menulis sebuah buku. Penulis juga membagi jurus bagaimana caranya untuk mengatasi kemacetan ide yang ‘pasti’ dialami oleh penulis pemula. Kemungkinan, kemacetan ide disebabkan karena ada keraguan dalam diri anda tentang apa yang akan anda tulis. Anda takut salah dengan yang anda tulis. Sekarang itu zaman sudah modern, jadi benar apabila penulis mengatakan bahwa jangan ragu untuk menuliskan yang ada dalam pikiran anda. Jika itu salah, toh anda dapat menghapusnya nanti. Ternyata begitu mudahnya menulis kan?.
Buku ini menyadarkan kepada kita untuk tidak terus menjadi ‘penikmat buku’ namun juga agar kita dapat menjadi penulis buku. Beranilah untuk menulis sekalipun anda bukan pakar. Buktinya banyak penulis yang sebelumnya bukan pakar, lalu dianggap pakar karena tulisannya.
Anda sadarkan, apabila menulis itu mudah. Lalu setelah naskah buku sudah ditangan lalu ditolak penerbit bagaimana? Tentu hal itu adalah hal yang menyakitkan. Namun, di buku ini juga dipaparkan bagaimana tips mengatasi penolakan. Dan anda harus mengerti bahwa penerbit menolak tulisan anda, bukan karena tulisan anda jelek, tapi mungkin karena masih ada prioritas yang ebih utama dari tulisan anda.
Lalu sekarang apa salahnya menulis? Menulis juga bisa menjadi kaya. Banyak penulis yang menjadi kaya raya karena karyanya. Disini penulis buku ini memaparkan pengalamannya tentang investasi dengan buku. Ia sangat suka untuk berburu buku-buku bekas yang mungkin seharga 10.000, lalu dari buku-buku nya itu, Ia tergerak untuk menulis. Lalu ia menulis, dari tulisannya itu Ia dapat menjulanya 35.000/buku. Bukankah investasi yang menguntungkan? Karena menulis itu sangat mudah.
Sebuah buku yang sangat menarik bagi masyarakat yang ingin menjadi penulis. Berbagai tips, jurus, dan motivasi ada dalam buku ini. Buku ini tak menyediakan teori how to write a book, buku ini lebih mengarah pada motivasi agar kita berani dalam menulis. Namun buku ini juga menyajikan isinya dengan bahasa dan istilah-istilah yang mungkin sulit dimengerti oleh pembaca awam, padahal buku ini disediakan untuk penulis pemula kan?. Dan penulis pastilah pembaca.
No comments:
Post a Comment