14.1.13

OPPA?! =___=" [FAN FICTION]





Title    : OPPA?! -_-“
Cast    :  Kim Jong In
               Choi Jae Rin
Genre : apaajadeh,.
Rate    : Terserah =_=”
Author: ~KimKkamjong~ [@9894Dorms]

“Watch Out! Cerita ini gaje pake banget,.. Mianhae, kalo bahasanya sulit dipahami dan sedikit pake bahasa EXOPLANET, Kalo Typo? Pasti ada. maklum bikinnya juga ngebut”

Di sebuah ‘Random place’ aku sedang duduk dan menunggu seseorang, sudah setahun(?) aku menunggu tapi belum nampak juga batang pohonnya, eh batang hidungnya, *yang jadi masalah hidung punya batang ya? *udahlah nggak usah ribut. Aku sudah mulai bosan, akhirnya dengan sejuta pertimbangan aku pun memutuskan untuk beranjak dari . . .
Ah! Itu dia! Dasarrr!! Dia berjalan kemari, dan dia tampak sangat lamban.
.
.
.
“Jeongmal, mianhae Jae Rin-ah, hehe” katanya cengengesan. Dia masih tertawa garing seperti itu sementara aku sudah hampir mati bosan karena menunggunya.
“YA! Jongin-ah! Tidak bisakah kau mengalahkan rekor berjalan tercepat seekor keong?”
“Ige Mwoya?! Sudah kubilang, jangan panggil aku seperti itu?”
“Aissh, waeyo? Bukankah itu namamu?”
“tapi aku tak suka kau memanggilku seperti itu, ” Kai mulai memanyunkan bibirnya 7 meter.
“kalau kau tak menyukainya, aku sangat menyukainya,. Otthe?” kataku.
“Arrggh!! Neo!”
.
.
KAI P.O.V
“YA! Jongin-ah! Tidak bisakah kau mengalahkan rekor berjalan tercepat seekor keong?”
            Ah, yeoja itu. dia terus memanggilku seperti itu,. “Jongin-ah!” Dia benar-benar tidak sopan,. Bukankah dia lebih muda dariku, tidak bisakah dia memanggilku “Oppa”. Dasar keras kepala, berkali-kali aku memarahinya, tapi dia tak pernah merubah pendiriannya yaitu “pantang memanggilku ‘Oppa’ ”.
            Oh, Jae Rin-ah, aku benar-benar ingin mendengarmu memanggilku “Oppa” .
.
END
.
.
Author P.O.V
            Keduanya masih melanjutkan perdebatan mereka, hanya karena hal sekecil itu mereka bisa bertengkar sepanjang hari. Jae Rin masih teguh pada pendiriannya, sementara Jongin juga tidak terima dipanggil seperti itu.
            Mereka sudah sejak lama, saling mengenal. Awalnya, Jae Rin sangat membenci sosok Jongin atau yang biasa dipanggil Kai. Alasannya, “Entahlah” simple dan sangat tidak jelas.
Namun entah karena apa pula, perasaan Jae Rin pada Kai berubah. Sejak saat itulah, mereka sering jalan bersama. Kemana-mana bersama kecuali ke kamar mandi dan tempat2 privasi lainnya. Keduanya tak menjalin hubungan yang special, alasannya adalah,,. Terlalu seringnya mereka bertengkar, hingga mereka tak menyadari perasaan satu sama lainnya.
.
.
.
.
.
Kai mulai lelah adu mulut dengan Jae Rin akhirnya ia menyandarkan pantatnya *bahasa frontal di sebuah bangku.
“Sudahlah, aku lelah selalu bertengkar denganmu” ungkapnya.
“kau itu kalah. Bukannya lelah.”
“Sudahlah, sampai kapan kita harus begini? Duduklah sebentar. .”
“SHIREO!!”
“YA!”
Akhirnya dengan sangat terpaksa Kai menarik Jae Rin hingga Ia terduduk di bangku itu.
.
.
“Apa yang kau lakukan, huh?”
“Aku ingin bicara denganmu, tatap mataku. .”
“Shireo!” kata Jae Rin lalu Ia memalingkan wajahnya dari Kai.
“Kenapa kau tak biasa diam, eoh? Kau ini yeoja, seharusnya kau bersikap kalem bukannya seperti ini. .”
“bersikap kalem atau tidak, itu adalah hak ku, jadi kau tak berhak mengurusnya, arra?”
“ne, ne. . baiklah, jadi bisakah aku mulai berbicara.,”
“dari tadi kau sudah berbicara, pabbo!” ujar Jae Rin lalu Ia menjitak kepala Kai,
.
.
“Jae Rin-ah, apakah kau masih ingat besok itu hari apa?” Tanya Kai.
“tentu saja aku mengingatnya,.”
“ah, kau ini. Gomawo ternyata kau masih ingat.. hanya kau satu-satunya temanku yang masih mengingatnya”
“berhenti bertindak  berlebihan, tentu saja aku masih mengingatnya, karena aku tidak sedang amnesia,. Jadi aku masih ingat jika besok itu hari senin, eoh?”
“MWO?!”
“Waeyo? Kenapa kau menatapku seperti itu,?” Jae Rin kembali bertanya dengan santai.
“gwechana, ternyata kau juga tak ingat kalau besok adalah hari ulangtahunku,.”
“ahhh,. Ne ne,. itu dia maksudku,.”
“jangan mencoba menghiburku,.”
“Jongin-ah, . .mianhae,.”
“jangan panggil aku seperti itu!”
“ne, kalau begitu. .”
“Haraboji~. .” panggil Jae Rin pada Kai.
“Arrggh!! Neo! Kenapa kau tidak bosan melihatku marah, huh?”
“karena, kau bisa tua dengan cepat.. wahahahaha..XD” Jawab Jae Rin lalu ia kabur dari Kai.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, tanggal 14 Januari. .
.
.
“Hoaaahhhmmm,.. tak ada gunanya pagi ini aku bangun,.”
“Waeyo?” Tanya seseorang yang sontak membuat Kai kaget ++.
“YA! Jae Rin-ah, sejak kapan kau ada disini,.?”
“Sejak Negara api menyerang, -_- .” jawab Jae Rin ngasal.
Kai masih tak percaya melihat Jae Rin telah berada dikamarnya sepagi ini. Padahal biasanya Jae Rin baru akan bangun ketika waktu menunjukkan, . 06.30.
“Jongin-ah! Mengapa kau malah melamun, cepat mandi dan bersiaplah kesekolah!”
Kai terdiam.
“Apa kau mau protes lagi?”
“Ani~” jawab Kai simple.
“Ayolah! Palliwa!!” Teriak Jae Rin sambil mendorong Kai ke kamar mandi.
.
.
.
“Sebenarnya apa yang terjadi, ini masih pukul 6 pagi,. Kenapa kau sudah memaksaku untuk berangkat ke sekolah?”
“Sudahlah! Jangan banyak Tanya!” kata Jae Rin sambil mendorong Kai keluar dari kamarnya.
.
.
.
.
“SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA!!! SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA!!! Saranghaenaeun Jonginnie, Saengil Chukkae Hamnida!! Yeaaayyyy!!!” Tanpa diduga, di lantai bawah, teman-teman Kai sudah berkumpul dan bernyanyi “Saengil Chukkae Hamnida” untuk Kai, kecuali Jae Rin yang hanya diam di samping Kai.
Kai hanya membelalakkan matanya tak percaya, ternyata teman-temannya mengingat ulangtahunnya. Lalu Ia segera menuruni tangga untuk  meniup lilin (?) *sumpah ini gaje banget.
.
.
Kai menatap Jae Rin yang berada di sampingnya.
“Waeyo?” Tanya Jae Rin.
“Ah, tidak.”
“Jongin-ah, Saengil Chukkae,. Eomma selalu mencintaimu” ujar Eomma Kai lalu memeluknya.
“Gamsahamnida, eomma,.”
Teman-temannya silih berganti berjabat tangan dan memberi amplop pada Kai *emang acara sunatan. Okedah, CUT! Kita mulai lagi,.
Silih berganti Kai mendapat ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya, kecuali Jae Rin. Sementara itu eomma Kai menuju ke dapur untuk melanjutkan ativitasnya.
“Saengil Chukkae Hamnida, Oppa!! Aku menyayangimu,.” Ucap Lee Min-Ah.
“Ne,.”
“Aigooo… Kalian berdua ini,.apakah kalian sedang. .” celetuk Luhan tiba-tiba.
“YA! Kami tidak seperti yang kau pikirkan, kami hanya berteman,.” Sahut Kai.
“Aissh,. Jinnjja! Kau ini,..” Goda Baekhyun kemudian,
Kini keadaan berubah, semua teman-teman Kai kecuali Jae Rin sedang memandangi Kai dan Min-Ah. Mereka masih terkejut Min-Ah mengatakan kepada Kai “Aku menyayangimu”
.
.
.
JAE RIN POV
Aku tak begitu peduli dengan acara kekanakan seperti ini. Tiup lilin, potong kue, make a wish. Sangat membosankan. Kai sibuk dengan teman-temannya yang lain, dan apa kalian tau.. mungkin Kai telah melupakanku. Hingga saat ini aku belum mengucapkan “Saengil Chukkae Hamnida” padanya. Kupikir aku tak memiliki kewajiban mengucapkannya karena dia sudah menerima nya dari teman-teman yang lain.
Satu persatu dari mereka menyalami dan berpelukan dengannya, dimulai dari Baekhyun, Chanyeol, Kyungsoo, Sehun, dan Luhan,. Ucapannya sama “Saengil Chukkae Hamnida, Kai!” begitu. Tapi, tapi aku mendengar ada yang berbeda..
“Saengil Chukkae Hamnida, Oppa!! Aku menyayangimu,.”
DUEERRRR---DUEEERRR..
Oppa?! Aku mengalihkan pandanganku kepada sumber suara itu. aku melihat Lee Min-Ah sedang memeluk Kai dan . . . jika Kai tak melepaskannya dengan cepat kupikir Min-Ah akan mencium Kai. Hal itu tak terlalu buruk, namun jika mereka berciuman didepanku, itu akan menjadi sangat buruk. Aku tak tau darimana datangnya makhluk bernama Min-Ah itu, -_-“,
Selama ini, aku tak tau perasaan ku pada Kai. Yang jelas, hati ini seperti sedang diserang Negara api. Meletub-letub seperti gunung yang akan meletus, tatapan mataku jadi memanas dan otakku seolah berhenti bekerja lalu semua anggota gerakku menolak untuk bergerak, seperti itulah yang kurasakan saat ada yeoja dekat dengan Kai. *gaje gila ini paragraf
“Jae Rin-ah, . .” suara berat itu, Chanyeol.
“mmm..”
“neo, gwechana?”
“kau tak melihatku? Aku baik-baik saja.” Kataku,
“kau sedang cemburu, ne?”
“Ige Mwoya?! Tentu saja tidak!”
“Haha, aku itu pakar cinta, jadi aku tau bagaimana ekspresi orang yang sedang jatuh cinta, sakit hati, cemburu, dicampakkan, didu___”
“Hentikan Omong kosong mu itu PARK CHANYEOL!!” Kataku kesal, dan nampaknya suaraku terlalu kencang hingga semua orang memandangiku,.
“Jae Rin-ah, wae?” Tanya Baekhyun.
“Aniya,. Lanjutkan pesta(?)nya, aku akan berangkat ke sekolah sekarang,.”
“Andwee,.” Cegah Kai, dia menarik tanganku dia menggandengku menuju meja yang ada diruangan itu. dia meraih tasnya tanpa melepaskan tanganku,
“ayo kita berangkat bersama,~ semuanya aku dan Jae Rin berangkat dulu, ne?”
“Oppa!!” sahut Min-Ah.
“aku ikut denganmu,.” Lanjutnya.
“Andwee! Aku punya sesuatu yang harus kubicarakan dengan Jae Rin, kau bisa berangkat dengan Kyungsoo hyung nanti,. Iya kan hyung?”
“E,eh?”
“Kajja!”
Arrgghh!! Dia benar-benar brilliant,.. lihat tadi, begitu manisnya perlakuannya padaku.
.
.
.
.
“Jae Rin-ah, kau belum mengucapkannya.,” katanya.
“Lalu,.?”
“Ucapkanlah sekarang, kau ini temanku! Bisa-bisanya kau seperti itu?”
Hanya teman, pikirku.
“geure,.. Saengil Chukkae Hamnida Jong___”
“Aniya, Kau harus memanggilku ‘Oppa’ kali ini”
OPPA?!”
“Ne,..”
“SHIREO!!!”
“Ayolah, ini hari ulangtahunku, kumohon!!”.
Bila dipikir-pikir benar juga, lagi pula aku tak memberinya kado hari ini, jadi kado dari adalah memanggilnya “Oppa”. Haruskah aku melakukannya. “ANIYAAAA!!”
.
.
“Shireo! Aku tak mau melakukannya!”
“Ya!!”
“Lebih baik aku memanggil mu ‘hyung’? Otthhe??”
“Apa benar jika kau itu namja,.”
“Arrggh!! AKU YEOJA WOOOYYY!!”
“kalau begitu panggil aku ‘Oppa’ atau__”
“Atau apa?” tanyaku penasaran.
“Panggil aku ‘Chagi”? ”
“Apa yang kau pikirkan?!! Mengapa aku harus melakukannya?!”
“Karena kau menyukaikan?!” pertanyaannya membuatku semakin terpojok.
Aku bingung harus menjawabnya. Mungkin benar kata pakar cinta ‘PARK CHANYEOL’ tadi, kalau sebenarnya aku cemburu dan itu artinya aku menyukai Kai. OTTHHOKAE?!
.
.
“Jae Rin-ah, jadi benar kan, kalau kau menyukai ku,?”
“Tentu saja tidak!” kataku ketus.
“Ah, benar!”
“Apanya?____”
“Jika mulutmu tak bisa mengatakannya, katakan itu dengan bibirmu,.”
“Mw___”
Dia menciumku. Dia merengkut ‘First Kiss’ ku.
.
.
“KAU MENYUKAI KU! Itu jawabannya.” Kata Kai santai.
“Mulai sekarang, aku tak memaksamu untuk memanggilku ‘Oppa’ tapi panggil aku ‘Chagi’,.” Lanjutnya.
.
.
.
I LOST MY MIND.
“KIM JONG IN!!!!!!” aku segera mengejar dan akan menghajarnya nanti.
.
.
.
END

“HAPPY BIRTHDAY KIM JONG IN”
“SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA!!! WISH YOU ALL THE BEST!!!”

~KimKkamjong~ [@9894Dorms]


No comments:

Post a Comment

Followers

Designed ByBlogger Templates