130722
Aku pernah benar-benar menyukai sekolah sebelumnya. 3 tahun
bersama mereka,
Entah karena apa pula, aku muak melihat apapun tentang
sekolah saat ini
Kertas, tas, pensil, pulpen dan bahkan seragam yang dulunya
adalah baju kesayanganku,
Aku selalu berusaha menyembunyikannya, barang-barang tentang
sekolah supya tak terlihat olehku
Sulit mengatakan ini, tapi aku benci diriku yang sekarang
Aku hanya terlalu takut, siapa yang bisa menerimaku dengan
keadaan seperti ini?
Aku hanya gadis biasa yang sangat mudah kehilangan
harapannya. .
Gadis biasa tanpa sesuatu yang special darinya. Ya, aku
bilang gadis biasa dan kupikir kau tau tentang arti kata ‘biasa’ bukan?
Iya benar-benar biasa.
Tapi mereka menerimaku, temanku yang dulu~
Seseorang yang kadang begitu kukagumi karena ia begitu kuat
tapi ia juga kekanakan, dia menerimaku.
Seseorang yang sangat ceria dan begitu santai dalam
menanggapi masalah, ia menerimaku
Seseorang yang melindungiku dan dia sangat unik, dia
menerimaku
Seseorang yang terlihat kalem, tapi menyimpan begitu banyak
misteri, dia juga menerimaku dan terakhir seseorang yang begitu tak peduli
tentang teori ‘aku berhasil atau tidak’ tapi ia tetap melakukan yang terbaik,
ia menerimaku
Mereka menerimaku dengan senang hati,
Pernahkah kau merasa begitu ingin lenyap?
Kehilangan seperuh hidupmu dan berpikir untuk apa aku hidup
lagi dan merasa ‘aku benci sekolah’
Aku pernah mengalaminya. .
Begitu putus asa dan berpikir siapa yang akan menerimaku? Teman-temanku
yang sekarang? Hhh~ kau serius?
Tapi itu benar, mereka bahkan memberiku semangat dan begitu
menyukai sekolah. Aku bangkit dan aku berubah. .
Aku menemukan diriku yang sebenarnya. Aku bukan orang yang
suka dengan kata ‘menyerah’ menunggu dan hanya berharap tanpa melakukan apapun.
Aku tak seperti itu,
Aku periang, penuh semangat sangat percaya diri dan satu
sifat yang kudapatkan setelah mengenal mereka “aku begitu mencintai
teman-temanku”
Aku hanya tidak nyaman disini,
aku tidak nyaman
aku tidak nyaman
aku memang ingin melakukan yang terbaik. Tapi, bagaimana
bisa?
“KAU BISA” karena kata itulah aku harus bisa! Aku sayang
kalian~ sahabatku~
Aku tidak berharap suatu cerita membuatmu berdecak kagum
karena pemilihan katanya dan alurnya yang begitu indah. Atau ceritaku membuatmu
menangis karena begitu menyentuhmu, tapi aku hanya ingin kau meluangkan waktumu
untuk membacanya~ dan menganggapku ada.